MA'RIFATUL WASHITHAT: PENGETAHUAN TENTANG MALAIKAT

Oleh:

Agus Miswanto, MA



A. Pengertian Malaikat

Secara etimologis kata malaikah (dalam bahasa Indonesia disebut malaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari masdar al-alukah yang artinya ar-risalah (misi atau pesan). Yang membawa misi disebut dengan rasul (utusan). Dalam bebarapa ayat al-qur’an Malaikat juga disebut dengan rusul (utusan-utusan), misalnya QS Hud: 69. Bentuk jamak lain dari kata malak adalah malaik. Dalam bahasa Indonesia kata malaikat dipakai untuk bentuk tunggal, sementara bentuk jamaknya menjadi para malaikat atau malaikat-malaikat.

Secara terminologis malaikat adalah makhluk ghaib yang mulia yang diciptakan oleh Allah swt dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu seperti, tidak dapat dijangkau oleh panca indra kecuali jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu seperti rupa manusia, tidak dilengkapi dengan hawa nafsu, tidak memiliki keinginan seperti manusia, tidak berjenis kelamin lelaki atau perempuan, tidak berkeluarga , selalu tunduk dan patuh kepada Allah, serta tidak pernah berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah swt . Ini misalnya dapat dilihat dalam QS al-Anbiya’: 19, 26, 27, Hud: 69-70, Maryam: 16-17, dan at-Tahrim: 6.

B. Nama Dan Tugas, Dan Kedudukan Malaikat

Jumlah malaikat sangat banyak, tidak bisa diperkirakan. Dan sesama mereka juga ada perbedaan dan tingkatan-tingkatan baik dalam kejadian maupun dalam tugas, pangkat dan kedudukan. Seperti misalnya ada malaikat yang bersayap dua, tiga dan empat (QS. Fathir: 1). Sementara Jibril disebutkan dalam hadis riwayat muslim, mempunyai enam ratus sayap.

Menurut keterangan Yunahar Ilyas, bahwa perbedaan sayap tersebut bisa saja berarti perbedaan kedudukan, pangkat, atau perbedaan kemampuan dan kecepatan dalam menjalankan tugas. Sedangkan bagaiman bentuk sayap malaikat tersebut tentu saja kita tidak bisa mengetahuinya, hanya Allah saja yang mengetahuinya, karena sejauh ini tidak ada informasi baik dalam al-qur’an maupun as-sunnah.

Sebagian dari malaikat disebut nama-nama mereka dan sebagian lagi hanya dijelaskan tugas-tugasnya saja. Ada malaikat yang bertugas di alam ruh seperti memikul ‘arasy, bertasbih kepada Allah swt, memberi salam kepada ahli surga dan menyiksa ahli nereka. Dan ada yang bertugas di alam dunia, berhubungan dengan manusia seperti mencatat amal perbuatan manusia, mencabut nyawa, menurunkan hujan, menumbuhkan tanam-tanaman dan lain-lain.

1)     Malaikat Jibril. 
Malaikat jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada nabi-nabi dan rasul-rasul (QS al-baqarah (2): 97. Nama lain dari jibril adalah ruh al-Qudus (QS An-nahl (16): 102), ar-Ruhul Amin (QS Asy-Syu’ara’ 26: 193) dan an-Namus (sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Waraqah bin Naufal kepada Rasulullah saw pada permulaan kalinya menerima wahyu).

2)     Malaikat Mikail. 
Malaikat Mikail bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan alam semesta seperti melepaskan angin, menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Nama malaikat Mikail disebut di dalam QS al-baqarah(2): 98.

3)     Malaikat Israfil. 
Malaikat Israfil bertugas meniup terompet di hari kiamat dan hari berbangkit nanti. Tentang tiupan terompet itu di sebutkan dalam QS al-an’am (6): 73, Al-Kahfi(18): 99, Thaha (20): 102, an-naml (27): 87, Yasin (36): 51, Al-Haqah (60): 13.

4)     Malaikat Maut. 
Malaikat maut (malakul maut) bertugas mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup lainya (QS as-Sajadah (32): 11). Malaikat maut dikenal juga dengan nama Izrail.

5)     Malaikat Raqib dan ‘Atid. 
Malaikat raqib dan atid bertugas mencatat amal perbuatan manusia (QS Qaf (50): 17-18). Di samping Raqib dan ‘Atid ada lagi malaikat Kiraman Katibin yang bertugas menuliskan amal perbuatan manusia (QS al-Infithar (82): 10-12). Kemudian ada lagi malaikat Hafazhah (penjaga atau pemelihara), yang bertugas memelihara segala catatan amal manusia (QS al-An’am (6): 61). Sebagaian ulama berpendapat, bahwa malaikat Raqib dan Atid, Kiraman Katibin, dan Hafazhah itu berlain-lainan. Dan ada yang mengatakan bahwa mereka berada dalam satu kesatuan tugas dengan bidang yang berbeda-beda, ada yang mengawasi, ada yang mencatat dan ada yang memelihara catatan tersebut.(Hamka, Pelajaran Agama Islam, 1956: 121-122).

6)     Malaikat Munkar Dan Nakir. 
Malaikat Munkar dan Nakir bertugas menanyai mayat dalam alam kubur tentang siapa Tuhannya, apa agamanya dan siapa nabinya. Nama Munkar dan Nakir ada dalam hadis riwayat Tirmizi. Sedangkan dalam suatu hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah menjelaskan bahwa al-Qaulu as-Tsabit dalam QS Ibrahim: 27 adalah jawaban orang Islam terhadap pertanyaan Malaikat di dalam alam kubur.

7)     Malaikat Ridwan. 
Malaikat ridwan bertugas menjaga surga dan memimpin para malaikat pelayan sorga. Tentang malaikat-malaikat penjaga surga (khazanah) ini disebut dalam QS az-Zumar(39): 73. Di dalam surga malaikat-malaikat juga memberikan salam kepada para penghuninya (QS ar-Ra’d (13): 23-24)

8)     Malaikat Malik. 
Malaikat Malik bertugas menjaga neraka dan memimpin para malaikat menyiksa penghuni neraka (QS az-Zukhruf (43): 77. Tentang malaikat-malaikat penjaga neraka disebutkan dalam QS Az-Zumar (39): 71. Sementara jumlah malaikat penjaga dan penyiksa di neraka disebutkan sebanyak 19 orang (QS al-Mudatsir (74): 27-31.

9)     Malaikat Yang Bertugas Memikul Arasy.
Ini dapat dilihat dalam QS Al-Mukmin (40): 7, al-Haqqah (69): 17.

10) Malaikat Yang Bertugas Menggerakan Hati Manusia Untuk Berbuat Baik. 
Ini dapat dilihat dalam Hadis riwayat Ibn Abi Hatim dan Tirmizi.

11) Malaikat Yang Bertugas untuk berdoa
Yaitu mendoakan orang-orang yang beriman supaya diampuni oleh allah segala dosa-dosanya, diberi ganjaran surga dan dijaga dari segala keburukan dan do’a-doa lain. Ini dapat dilihat dalam QS al-Mukmin (40): 7-9, Al-Ahzab (33): 43.

Disamping tugas-tugas yang sudah disebutkan di atas, tentu masih banyak lagi tugas-tugas malaikat yang lain seperti: ikut menghadiri shalat subuh dan ‘Ashar (HR Bukhari dan Muslim), menghadiri majelis-majelis Zikir (HR Muslim), memberikan bantuan kepada orang-orang yang beriman (QS al-Anfal (8): 12), dan juga tugas-tugas lain yang tidak disebutkan baik dalam al-Qur’an maupun Sunnah.

C.  Hikmah Beriman Kepada Malaikat

Sebagai salah satu rukun iman, keyakinan adanya malaikat memiliki hikmah, diantaranya:
1)   Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia di banding makhluk lainya termasuk para malaikat, namun ibadah dan kesyukuran yang ditampilkan manusia tidak sebanding dengan ibadah dan kesyukuran yang ditunjukan oleh para malaikat. Dengan iman kepada para malaikat dan mengenali mereka secara benar, manusia akan sadar akan kelemahan dan kedurhakaanya kepada Allah swt.
2)     Manusia akan senantiasa merasa diawasi oleh Allah, sehingga tidak akan sewenang-wenang berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan tuntunan ajaran agama.
3)  Senantiasa berusaha mengadakan hubungan dengan para malaikat dengan jalan mensucikan jiwa dan meningkatkan ibadah kepada Allah, sebab seorang akan sangat beruntung apabila termasuk golongan yang sering didoakan oleh para malaikat tidak pernah ditolak Tuhan.
4)  Untuk menambah ketakwaan kepada Allah, sebab segala perbuatan dan tindak-tanduk yang dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan Allah.

No comments: