Yang dimaksud dengan hari akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah kehidupan di dunia yang fana ini berakhir; termasuk semua proses dan peristiwa yang terjadi pada hari akhir itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya serta berakhirnya seluruh kehidupan (qiyamah) kebangkitan manusia dari alam kubur (ba’ats), dikumpulkanya seluruh umat manusia di padang Mahsyar (hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan manusia di dunia (hisab), penimbangan amal tersebut untuk mengetahui perbadingan amal baik dan amal buruk (wazn), sampai kepada pembalasan dengan surga dan neraka (jaza’). Inilah yang kemudian dikenal dengan kiyamat besar (Qiyamatul-Kubra).
Di samping kiamat besar ini, juga dikenal adanya kiamat kecil (Qiyamatus-Sughra). Kiamat kecil adalah maut (kematian). Setiap orang yang mati, berarti telah terjadi kiamatnya dengan telah datang ajalnya (HR Bukhari dan Muslim). Kiamat kecil juga disebut sebagai al-ma’ad al-awwal (tempat kembali pertama) dan barzakh. Ibn Qayyim berpendapat maut merupakan kebangkitan dan tempat kembali (ma’ad) pertama. Allah membuat dua tempat kembali bagi anak cucu Adam dan dua kebangkitan, yang pada keduanya Allah membalas orang yang berbuat jahat dengan kejahatan setimpal dan membalas orang yang berbuat baik dengan kebaikan yang lebih besar. Jadi kebangkitan pertama adalah berpisahnya ruh dengan badan dan kembalinya ia ke tempat pembalasan pertama.
B. BARZAKH DAN ALAM KUBUR
Kematian adalah sesuatu yang haq (benar), suatu realita yang tak seorang pun tidak mengetahui dan pasti akan mengalaminya, tidak ada keraguan dan kebimbangan terhadapnya. Dalam keyakinan islam, seseorang yang telah meninggal dunia, dia akan memasuki fase kehidupan baru di alam yang berbeda dari kehidupan dunia ini. Alam tersebut dikenal dengan alam kubur atau alam barzakh. Dalam bahasa Arab, Barzakh berarti penghalang antara dua benda (QS al-Furqan: 53). Adapun menurut syariat, barzakh adalah tempat yang berada di antara maut dan kebangkitan. Atau dengan kata lain, barzakh adalah alam pembatas antara alam dunia dan alam akhirat. Allah berfirman:
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَg
Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan” (QS al-Mu’minun: 100)
Setelah seseorang memasuki alam kubur, dia akan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang Tuhan, Agama, dan nabinya. Orang yang beriman akan menjawab: Tuhanku Allah, Agamaku Islam dan nabiku Muhammad saw. Sedangkan orang yang tidak beriman atau orang yang ragu akan mengatakan tidak tahu, lalu ia akan disiksa. Yang menentukan bisa tidaknya seseorang menjawab pertanyaan Malaikat adalah iman dan amal shalihnya selama hidup di dunia. Oleh sebab itu, tidak ada persiapan untuk menjawab pertanyaan itu, kecuali meningkatkan kualitas iman dan memperbanyak amal shalih untuk mencari ridha Allah swt semata.
C. NAMA-NAMA HARI AKHIR
1. Hari Qiyamat (Yaumul Qiyamah):Nama ini terdapat pada tujuh puluh ayat al-quran diantaranya adalah QS an-Nisa’ (4): 87, Al-Isra’ : 97, As-Syura: 45. Kata qiyamah (Arab) merupakan bentuk masdar dari kata qama-yaqumu. Kemudian ia difeminakan (dimasukan huruf ta’ marbutah di akhir kata) untuk menunjukan mubalaghah (kebesaran, kedahsyatan, dan kehebatan). Dinamakan demikian karena pada hari itu terjadi peristiwa-peristiwa besar yang telah dijelaskan oleh nas-nas. Di antara peristiwa itu ialah bangkitnya (qiyam) manusia dari kematian untuk menghadap Tuhan semesta alam.
2. Hari Akhir ( al-Yaumul akhir):Nama ini terdapat dalam QS al-Baqarah (2): 177, 232, at-Taubah: 18. Hari akhir juga sering dinamakan akhirat atau negeri akhirat(QS al-Baqarah: 130, An-Nisa: 74, al-Qasas: 83, al-Ankabut: 64). Dinamakan hari akhir karena hari itu memang hari terakhir, tidak ada lagi hari sesudahnya.
3. Waktu (as-Sa’ah):Ini terdapat dalam QS al-Hijr: 85, Thaha: 15, al-Hajj: 1. Menurut al-Qurtuby kata sa’ah dalam bahasa arab menunjukan satu bagian dari waktu yang tak terbatas. Dalam pemakaian sehari-hari, kata ini menunjukan satu bagian dari 24 bagian waktu dalam sehari semalam. Dalam bentuk ma’rifah (definitive), al-sa’ah bisa dikaitkan dengan kata lain, bermakna waktu yang kita sedang berada di dalamnya, yaitu yang disebut “sekarang”. Kiamat dinamai as-sa’ah karena dekatnya waktu terjadinya, sebab “setiap yang akan datang adalah dekat”, dan juga dinamai demikian sebagai peringatan atas kejadian-kejadian besar pada hari itu yang mengerikan. Ada lagi pendapat bahwa dinamai demikian karena kemunculanya dalam saat yang tiba-tiba.
4. Hari Kebangkitan (Yaumul Ba’ats):Ini terdapat dalam QS al-Hajj: 20, ar-Rum: 21. Ibn Manzhur berpendapat kebangkitan ialah penghidupan (kembali) orang-orang mati oleh Allah swt. Kebangkitan orang-orang mati ialah bangkitnya mereka di hari kebangkitan.
5. Hari Keluar (Yaumul Khuruj):Ini terdapat dalam QS Qaf: 42, al-Ma’arij: 43, ar-rum: 25. Dinamai “hari keluar” karena manusia pada hari itu keluar dari kubur tatkala ditiupkan sangkakala.
6. Bencana yang memukul (al-Qari’ah):Ini terdapat dalam QS al-Qari’ah: 1-3, al-Haqqah: 4. al-Qurtuby mengatakan “Dinamakan demikian karena kiamat, dengan kengerian-kengeriannya, memukul perasaan dan menggetarkan hati”.
7. Hari Keputusan (Yaumul Fashl):Ini terdapat dalam QS ash-shaffat: 21, al-Mursalat: 38, dan an-naba’: 17. Dinamai demikian karena pada hari itu Allah membuat keputusan di antara hamba-hambanya tentang apa yang mereka perselisihkan dan tentang apa yang mereka pertentangkan (QS as-sajadah: 32)
8. Hari Pembalasan (Yaumud-Din):Ini terdapat dalam QS al-fatihah: 3, al-Infithar: 14-19, ash-shaffat: 20. Dinamakan demikian karena pada hari itu Allah membalas dan menghitung perbuatan hamba-hamba-Nya.
9. Suara yang menggelegar (As-Sakhah): Ini terdapat dalam QS ‘Abasa: 33. al-Qurtuby mengatakan: “Menurut Ikrimah as-shakhah ialah tiupan yang pertama dan at-thammah ialah tiupan yang kedua. At-Tabary berpendapat bahwa as-sakhah artinya sesuatu yang membuat orang tuli. Ibn araby mengatakan bahwa as-sakhah artinya sesuatu yang menyebabkan tuli dan suaranya sangat keras”. Sementara Ibn katsir mengatakan: “Al-Baghawi berpendapat bahwa suara yang menggelegar (as-Sakhah), itu ialah terikan keras di hari kiamat. Dinamai demikian karena suaranya memekakan telinga, saking kerasnya sehingga hampir membuat tuli”.
10. Malapetaka Yang Amat Besar (At-Tamatul Kubra):Ini terdapat dalam QS an-Nazi’at: 34. Dinamai demikian karena hari kiamat itu lebih besar dari segala bencana yang menakutkan dan mengerikan (QS al-Qomar: 46). Al-Qurtuby mengatakan at-Tammah artinya yang unggul, karena bencana hari kiamat mengunguli bencana lainya, maka nama itu cocok untuknya. Menurut al-Hasan, at-Thammah adalah tiupan yang kedua. Ada lagi pendapat bahwa at-Thammah berarti ketika penduduk neraka digiring ke neraka.
11. Hari Penyesalan (Yaumul Hasrah):Ini terdapat dalam QS Maryam : 39, al-An’am: 31. Dinamakan hari penyesalan karena begitu besarnya penyesalan manusia pada hari itu. Orang-orang kafir menyesali diri mereka ketika azab menimpa mereka (QS az-zumar: 56-58). Dan penyesalan mereka mencapai puncaknya ketika para pemimpin dan tokoh-tokoh mereka berlepas diri dari para pengikutnya (QS al-Baqarah: 167).
12. Bencana Yang Melanda (al-Ghasiyah):Ini terdapat dalam QS al-Ghasiyah: 1, al-Ankabut: 55, dan al-A’raf: 41. Dinamakan demikian karena pada hari itu kepanikan melanda manusia. Dan salah satu maknanya ialah bahwa orang-orang kafir dilanda dan diliputi oleh siksaan dari atas dan dari bawah kaki mereka.
13. Hari Keabadian (Yaumul Khulud):Ini terdapat dalam QS Qaf: 34. Dinamakan demikian karena manusia pada saat itu memasuki tempat yang kekal dan abadi; orang-orang kafir kekal di neraka dan orang-orang yang beriman kekal di surga (QS Ali Imron: 107, al-Baqarah: 39).
14. Hari Perhitungan (Yaumul Hisab):Ini terdapat dalam QS Shad: 26, Ghafir: 27. Hari itu dinamakan hari hisab (perhitungan) karena Allah pada hari itu menghisab hamba-hamba-Nya. Al-Qurtubi berpendapat arti hisab ialah bahwa Allah menghitung perbuatan-perbuatan makhluk-Nya, baik perbuatan baik maupun perbuatan buruk, dan menghitung nikmat-Nya atas mereka, kemudian Dia membandingkanya. Maka hasil yang terungkap akan dibalas sesuai hukum yang ditentukan oleh-Nya: kebaikan dengan kebaikan, dan keburukan dengan keburukan.
15. Kejadian Besar (Al-waqi’ah):Ini terdapat dalam QS al-Waqi’ah: 1. Ibn Katsir mengatakan bahwa dinamakan demikian karena terealisasainya kejadian dan wujudnya. Waqa’a, kata kerja yang menurunkan waqi’ah, memang berarti terjadi dan mewujud.
16. Hari Ancaman (Yaumul Wa’id):Ini terdapat dalam QS Qaf: 20. Dinamakan demikian karena hari itu adalah hari yang diancamkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Arti wa’id yang sebenarnya ialah berita tentang siksaan bila melanggar hukum.
17. Hari yang Dekat (Yaumul Azifah):Ini terdapat dalam QS al-Mu’min: 18. Dinamakan demikian karena dekatnya masa terjadinya (QS an-Najm: 57-58). Memang kiamat itu dekat sekali, karena sesuatu yang akan datang berarti dekat, walaupun jaraknya jauh. Apalagi setelah kemunculan tanda-tandanya berarti waktunya sudah lebih dekat sekali.
18. Hari Pengumpulan (Yaumul Jama’):Ini terdapat pada QS as-syura: 58. Dinamakan demikian karena Allah pada hari itu mengumpulkan seluruh manusia (QS Hud: 103).
19. Yang Benar-benar Terjadi (al-Haqqah):Ini terdapat dalam QS al-Haqqah: 1-2. Dinamakan demikian menurut ibn Katsir karena pada hari itu janji dan ancaman benar-benar terjadi. Sementara al-Bukhari dalam sahihnya mengatakan bahwa hari itu disebut al-haqqah karena pada hari itu ada pahala dan hal-hal yang baik. Ibn hajar dalam penjelasanya tentang pendapat al-Bukhari mengatakan bahwa pendapat tersebut diambil dari pendapat al-Fara’. Al-fara’ dalam Ma’anil Qur’an mengatakan bahwa al-haqqah itu kiamat. Dinamai demikian karena pada hari itu ada pahala dan hal-hal yang hak. Pendapat lain menyatakan bahwa dinamakan al-haqqah karena itu hak (benar), tidak diragukan lagi.
20. Hari Pertemuan (Yaumut-Talaq):Ini terdapat dalam QS al-Mu’min: 15. Ibn Katsir mengatakan bahwa Ibn Abbas berkata bahwa pada hari itu Adam bertemu dengan keturunan terakhirnya. Ibn zaid berpendapat bahwa pada hari itu hamba-hamba bertemu. Sementara Qatadah, Suda, Bilal ibn Sa’at, dan Sufyan Ibn Uyainah berpendapat bahwa pada hari itu penduduk bumi bertemu penduduk langit, Pencipta bertemu dengan ciptaan-Nya. Maimun ibn Mahran berkata:”Pada hari itu bertemulah orang-orang lalim dengan orang yang dizaliminya”. Ada pula yang berpendapat bahwa pertemuan ini meliputi semua jenis pertemuan ini, dan, menurut yang lain lagi, juga mencakup pertemuan setiap orang dengan perbuatan yang telah dikerjakanya, baik maupun buruk.
21. Hari Panggil Memanggil (Yaumut-Tanad):Ini terdapat dalam QS al-Mu’min: 32. Dinamakan demikian karena banyaknya panggilan yang terjadi pada hari itu. Setiap manusia dipanggil namanya untuk dihisab dan menerima balasan. Penghuni surga memanggil penghuni neraka, penghuni neraka memanggil penghuni surga, dan orang-orang yang berada di A’raf (tempat yang tinggi) memanggil penghuni surga dan neraka.
22. Hari Pengambilan (Yaumut-Taghabun):Ini terdapat dalam QS at-Taghabun: 9. Dinamakan demikian karena penghuni surga mengambil bagian penghuni neraka. Ketika mereka masuk surga, mereka menerima apa yang telah Allah sediakan bagi mereka dan sekaligus mendapatkan surga bagian orang-orang kafir.
Itulah nama-nama hari kiamat yang terkenal. Selain itu, masih ada nama-nama lain lagi yang diambil dari akar kata yang terdapat dalam nas, seperti: hari keluar (Yaumus-Shadr) diambil dari QS az-Zalzalah: 6, hari perdebatan (Yaumul Jidal) dari QS an-Nahl: 111. Sebagaian ulama juga menamakan dengan sifat-sifat atau keadaan pada hari itu, antara lain: hari sulit (Yaumun ‘Asir), hari agung (Yaumun ‘Azim), hari yang disaksikan (Yaumun Mashud), hari yang suram dan genting (Yaumun ‘Abus Qamtharir), dan hari kesia-siaan (Yaumun ‘aqim).
Nama-nama lain, selain nama-nama di atas yang juga sering digunakan untuk menyebut hari kiamat adalah: Yaumul Ma’ab(hari kembalinya), Yaumul ‘Ardh (hari pembeberan), Yaumul Khafidhah al-Rafi’ah (hari orang hina dan mulia), Yaumul Qisas (hari penghukuman), Yaumul Jaza’ (hari pembalasan), yaumul nafkhah (hari peniupan sangkakala), Yaumul Zalzalah (hari goncangan), yaumul rajifah (hari gempa), Yaumun-naqur (hari sangkakala), Yaumut-tafaruq (hari perpisahan), yaumus-Shad’ (hari pembelahan), Yaumul Ba’tsarah (hari pembongkaran kuburan), Yaumun-Nadamah (hari penyesalan), dan Yaumul Firar (hari berlarian).
1 comment:
hari akhirrr,,,, seremm~~
Post a Comment