MAGELANG, MENARA62.COM — Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang mulai Tahun Akademik 2018/2019
membuka Program Studi (Prodi) setara Diploma Satu (D1) Kemuhammadiyahan. Prodi
ini diharapkan bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memahami
cita-cita dan arah perjuangan Muhammadiyah.
Agus Miswanto MA, dosen Fakultas Agama Islam
(FAI) UM Magelang yang juga Ketua Prodi Kemuhammadiyahan mengatakan hal
tersebut di Magelang, Kamis (4/1/2018). Keberlanjutan organisasi dan usaha
pencapaian cita-cita persyarikatan dalam mewujudkan masyarakat utama ditentukan
tersedianya kader yang memahami cita-cita dan arah perjuangan Muhammadiyah.
Kata Agus, transformasi nilai dan faham Muhammadiyah kepada kader menjadi problem tersendiri.
Lembaga formal di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) wilayah Jawa Tengah belum memiliki
Prodi dan kajian khusus tentang Kemuhammadiyahan secara konprehensif. Sehingga
pemahaman kader dalam proses transformasi faham Muhammadiyah bersifat parsial, melalui pengajian, darul
arqom, serta kegiatan lain.
Menurut Agus Miswanto, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menjadi salah satu media strategis
untuk internalisasi faham kemuhamadiyahan kepada masyarakat. Seluruh anggota,
kader, pimpinan persyarikatan, dan pimpinan, karyawan serta pengelola AUM harus
menerima materi kemuhammadiyahan sebagai bentuk internalisasi dan pemahaman
ideologi Muhammadiyah. “Karena itu, guru kemuhammadiyahan perlu
memiliki pengetahuan dan wawasan yang integral tentang materi kemuhammadiyahan,”
kata Gus Mis, panggilan akrabnya.
Selama ini, ujar Gus Mis, belum dilaksanakan
pengkaderan pengelola AUM dan guru Kemuhamamdiyahan secara terlembaga dan
terencana dalam sebuah kegiatan perkuliahan. Karena itu, perlu dilaksanakan
kuliah pengelola AUM dan guru Kemuhammadiyahan di lingkungan perguruan Muhammadiyah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.
Berdasarkan hal itulah, UM Magelang membuka
Prodi Kemuhammadiyahan setara D1 mulai Tahun Akademik 2018/2019. Kegiatan
perkuliahan ini mendapat dukungan penuh dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se Karisidenan Kedu. Kegiatan ini
bertujuan untuk menyediakan kader dan guru Kemuhammadiyahan (KMD) yang memiliki
keterampilan dalam membelajarkan Kemuhammadiyahan, dan mengelola AUM.
“Adapun target peserta kuliah berasal dari
anggota, kader, pimpinan persyarikatan, dan pimpinan, karyawan serta pengelola
AUM di Kota dan Kabupaten se wilayah Jawa Tengah,” ujar Gus Mis.
Gus Mis menambahkan, untuk mendaftarkan
sebagai calon mahasiswa adasejumlah persyaratan. Di antaranya, membawa surat
rekomendasi yang berasal dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), PDM, Pimpinan Cabang Muhammadihyah
(PCM), Pimpinan Remaja Muhammadiyah (PRM),
Pimpinan AUM maupun Pimpinan Organisasi Otonom (Ortom). “Kuliah diadakan di FAI
Kampus 2 UM Magelang setiap hari Sabtu dan Ahad pada jam 08.00-12.00 dan
dilanjutkan pukul 13.00-17.00 dengan 24 kali perkuliahan atau setara dengan 22
teori dan dua assesmen,” jelas Gus Mis.
Pendaftaran semester gasal dimulai tanggal 1
hingga 31 Januari 2018 dan semester genap tanggal 1 hingga 30 Juli 2018.
Sejumlah tokoh Muhamamdiyah akan menjadi dosen perkuliahan ini. Di antaranya,
Dr. Haedar Nashir MSi, Dr. Abdul Mu’ti MEd, serta Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc.
MAg.
Materi yang diberikan antara lain Ideologi Muhammadiyah, Pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah, serta Manhaj Tarjih dan Ushul Fiqh Muhammadiyah. Selain itu, juga diberikan mata kuliah
Microteaching sebagai landasan pedagogis mengajar. Strategi Dakwah juga
dimasukkan dalam materi perkuliahan.
Gus Mis menambahkan, selama dua semester, mahasiswa
mendapat 11 mata kuliah dengan masing-masing 4 jam perkuliahan. Sebelas materi,
ujar Gus Mis, disampaikan dalam bentuk klasikal yang disampaikan dosen pengampu
mata kuliah. Selebihnya, penguatan mata kuliah dilakukan dengan model
penugasan, baik berupa makalah, studi kasus, eksplorasi persyarikatan, serta
tugas individu lainnya yang relevan dengan mata kuliah.
Secara detil Gus Mis mengatakan, pada
perkuliahan perdana akan dilakukan pre tes untuk mengetahui pengetahuan
mahasiswa tentang materi perkuliahan. Hasil pre test ini yang dijadikan acuan
untuk pengembangan model perkuliahan. Penilaian kuliah dilaksanakan dalam dua
bentuk, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian dilaksanakan
dalam bentuk tes tulis, portofolio, tes kinerja dan praktek ibadah.
Setiap mata kuliah akan dilakukan tes tulis
dalam bentuk Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester yang akan dpandu
oleh Tim Akdemik UM Magelang dan Majelis Dikdasmen PWM Jawa Tengah. Ketentuan
kelulusan didasarkan pada penilaian proses dan penilaian hasil, yang meliputi
presensi kuliah dan hasil tes akademik.
Mahasiswa dinyatakan lulus jika mengikuti minimal
16 kali perkuliahan dari 20 kali pertemuan yang telah dijadwalkan. Dari
penilaian hasil, mahasiswa dinyatakan lulus jika Indeks Prestasi Komulatif
(IPK) minimal 3.00 atau dalam katagori baik, apabila tidak dinyatakan lulus
maka mahasiswa wajib mengulang semua mata kuliah tanpa dipungut biaya.
Rektor UM Magelang, Ir Eko Muh Widodo MT
berharap, Prodi setara D1 Kemuhammadiyahan dapat memberikan kontribusi bagi
kemajuan AUM di wilayah Jawa Tengah, khsususnya di wilayah Karisidenan Kedu.
Sehingga UM Magelang dapat menghasilkan kader Muhammadiyah yang berkualitas untuk Islam berkemajuan.
“Hal tersebut sesuai dengan komitmen UM Magelang untuk mensyiarkan paham
Kemuhammadiyahan serta mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta sesuai dengan Rencana
Strategis Universitas Muhammadiyah Magelang
Tahun 2008 – 2018,” kata Eko.
link berita disini berita aslinya
No comments:
Post a Comment