OLEH:
Agus Miswanto, MA.
[Aktivis Dakwah, Peminat Kajian Islam]
Setiap orang pernah mengalami sakit saat hidupnya dari sakit yang ringan hingga berat, bahkan sampai kematian. Sakit dalam Islam dipandang sebagai sunatullah dan banyak hikmah yang dapat dipetik di dalamnya. Oleh karena itu, ketika seseorang sakit, tidak lantas membuatnya berputus asa, sedih bermuram durja. Sebagai seorang Muslim, dituntun untuk bersikap positif dalam semua keadaan termasuk di dalamnya adalah ketika menghadapi sakit. Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dengan datangnya sakit, yaitu:
1.
Ujian dan cobaan
Sikap seorang muslim tatkala
menghadapi berbagai ujian dan cobaan adalah senantiasa berusaha sabar, ikhlas,
mengharapkan pahala dari Allah SWT, terus-menerus memohon pertolongan Allah SWT
sehingga tidak marah dan murka terhadap taqdir yang menimpa dirinya, tidak pula
putus asa dari rahmat-Nya. Allah berfirman: Dialah Yang menjadikan mati dan hidup,
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS Al-Mulk: 2). Dan dalam firman yang lain: Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS Al-Anbiya`: 35)
2.
Penghapus dosa
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan
Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلمَ مِنْ نَصَبٍ
وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى
الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Tidaklah menimpa seorang Muslim kelelahan, sakit,
kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai
dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya. (Muttafaqun
alaih)
3.
Pengingat Nikmat Kesehatan
Ibnu Abbas RA
berkata, Rasulullah SAW bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيْهِمَا
كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ
Dua kenikmatan yang kebanyakan orang terlupa darinya,
yaitu kesehatan dan waktu luang. (HR. Al-Bukhari)
No comments:
Post a Comment