Oleh:
Agus Miswanto, MA
Sejak zaman primitif sampai zaman modern saat ini, manusia tetap memerlukan Tuhan atau agama. Ini membuktikan bahwa bertuhan atau beragama menjadi fitrah manusia. Meskipun kehidupan agama sering dihalang-halangi oleh faham materialisme, komusime, positifisme dan pragmatisme, agama tetap hidup dan tumbuh sepanjang zaman, tidak pernah mati.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang transportasi dan informasi dengan segala akibat negatifnya di Dunia barat, seperti mengesampingkan agama dan menempatkan akal sebagai ukuran yang mutlak, telah menimbulkan krisis di berbagai bidang kehidupan, terutama krisis dalam bidang moral. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengantarkan manusia kepada kehidupan yang mudah dan menyenangkan. Segala kebutuhan fisik dapat tercapai. Namun, ternyata setelah kebutuhan hidup secara materi tercukupi, masih ada kekuranganya. Ada kebutuhan primer lain yang harus dipenuhi, yaitu pegangan untuk hidup berupa agama. Dengan agama, manusia akan diberi petunjuk tentang apa fungsi, tugas dan tujuan hidupnya. Di samping itu, agama juga akan menunjukan apa yang seharusnya diusahakan, bagaimana cara mengusahakan dan memperolehnya.
Sesuai dengan struktur kejadian manusia, yang terdiri dari jasmani (material) dan ruhani (spiritual), kedua hal tersebut harus dipenuhi kebutuhanya. Bagi sementara orang yang sudah mencapai tingkat hidup yang lebih sempurna, segi sepiritual lebih penting dari pada segi material. Untuk itu beragama dapat berfungsi antara lain:
1. Dapat menjadi pedoman dan petunjuk dalam hidup. Agama memberikan bimbingan dalam hidup ke arah yang lebih baik dan diridhai oleh allah.
2. Dapat menjadi penolong dalam mengatasi berbagai persoalan atau kesukaran hidup.
3. Dapat memberikan ketentraman batin bagi mereka yang dapat menghayati dan mengamalkan agama dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi sejahtera dan aman sentosa baik untuk kehidupan pribadi, rumah tangga, mmasyarakat maupun bangsanya.
4. Dapat membentuk kepribadian yang utuh atau membangun manusia seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998, hlm. 34.
Thomas F. O`Dea, The Sociology of Relegion, Terjemahan Tim Penerjemah Yasogama, CV. Rajawali, Jakarta, hlm. 13.
D. Hendropuspito OC., Sosiologi Agama, Penerbit Kanisius, Yogyakarta: 1998, hlm. 34.
No comments:
Post a Comment