Oleh:
Agus Miswanto, MA
Allah
swt tidak menyebutkan berapa jumlah keseluruhan Nabi dan rasul. Oleh karena itu
kita tidak dapat mengetahui berapa jumlah keseluruhanya. Tapi yang pasti adalah
untuk setiap umat Allah mengutus seorang rasul, seperti yang dinyatakan oleh
Allah dalam QS fathir (35): 24, dan Yunus (10): 47. Hanya sebagian saja
diantara para nabi dan rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw yang
diceritakan di dalam al-Qur’an (QS al-Mukmin (40): 78). Sementara jumlah nabi
dan rasul yang diceritakan di dalam al-Qur’an hanya 25 orang; 18 orang
disebutkan dalam QS al-An’am : 83-86, dan tujuh orang lagi dalam beberapa ayat
terpisah, yaitu: QS Hud (11): 50, 61, 84, Ali Imron(3): 33, Al-Anbiya (21): 85,
dan al-fath (48): 29.
Kalau
diurutkan secara kronologis nama-nama nabi dan rasul yang 25 tersebut adalah
sebagai berikut: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub,
Yusuf, Luth, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas,
Ilyasa’, Yunus, Zakariya, Yahya, Isa, dan Muhammad saw.
Pada
umunya para nabi dan rasul dilahirkan, hidup dan diutus di negeri-negeri Timur
Tengah. Misalnya nabi Ibrahim diutus di Irak, hijrah ke negeri Kan’an, lalu
berpindah-pindah antara Hijaz, syam, dan Ma’ad. Nabi Isma’il lahir di Syam,
dibesarkan dan diutus di Makkah al-Mukarramah. Nabi Ishaq di utus di Ma’ad.
Nabi Ya’qub diutus di Ma’ad, tetapi kemudian pindahke Mesir dan tinggal
di sana bersama dengan anak-anaknya. Nabi Yusuf diutus di Mesir.
Begitu juga nabi Musa dan Harun, tetapi kemudian pindah ke Sinai. Nabi daud dan
sulaiman diutus di al-Quds. Kemudian nabi-nabi Bani Israil lainya sampai nabi
Isa diutus di tanah Syam. Nabi Isa sendiri lahir di Baitul Lahmin (Betlehem)
dan hidup al-Maqdis sampai allah mengangkatnya. Kemudian nabi terakhir Muhammad
saw lahir dan diutus di Makkah al-Mukarramah, kemudian hijrah ke madinah
al-Munawarah.
Semua
rasul tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu menegakan kalimat tauhid la
ilaha illallah, mengajak umat manusia hanya beribadah kepada Allah swt
semata, menjauhi segala macam thaghut dan menegakan
agama (iqamatuddin) Islam dalam seluruh kehidupan. Ini dapat dilihat
dalam QS al-Anbiya’(21): 25, an-Nahl (16): 36, As-Syura(42): 13. Dalam
menjalankan tugasnya tersebut para rasul berperan
sebagai mubasyirin dan munzirin artinya memberikan kabar
gembira bahwa Allah swt akan memberikan pahala, keridhaan, dan balasan surga
bagi orang yang beriman dan taat; dan memberikan peringatan akan kemarahan dan
azab Allah bagi yang tidak mau beriman dan bagi yang durhaka. Ini dapat dilihat
dalam QS al-An’am(6): 48-49.
No comments:
Post a Comment